BAHAN AJAR DDTK PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL

BAHAN AJAR DDTK PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL

A. Pendahuluan

Kurikulum 2013 menghendaki proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik (Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan dan Mencipta), menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu (discovery learning). Di dalam proses penilaian yang diukur dalam kurikulum 2013 adalah tingkat berpikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi, sedangkan proses pembelajarannya salah satunya menekankan kemampuan berpikir kreatif. Berpikir kreatif merupakan bagian dari berpikir tingkat tinggi (Higher OrderThinking Skills (HOTS).

Untuk dapat mengembangkan proses pembelajaran yang mendukung peningkatan berpikir kreatif, maka guru dituntut untuk mampu mengembangkan instrument penilaian berbasis HOTS. DDTK Penilaian Berbasis HOTS ini akan membahas penilaian pendidikan secara umum dengan lebih ditekankan pada penyusunan instrument penilaian berbasis HOTS.

B. Indikator Keberhasilan
  • Menyusun instrument pembelajaran
  • Menjelaskan tahapan berfikir dalam HOTS
  • Menyusun instrument penilaian berbasis HOTS.
  • Menganalisis butir instrument
  • Mengolah nilai hasil belajar secara manual
  • Mengolah nilai hasil belajar dengan aplikasi

C. Uraian Materi
1. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
a. Pengukuran (measurment) merupakan suatu kegiatan mengukur yaitu memberikan label angka terhadap suatu objek yang diukur dengan mengacu pada standar satuan tertentu. Hasil pengukuran adalah data kuantitatif yang sering disebut sebagai skor.  Hal ini diperkuat oleh pendapat Cangelosi (1995) yang yang menyatakan bahwa pengukuran (Measurment) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Senada dengan pendapat tersebut, Secara lebih ringkas.  Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran (measurment) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif

b. Penilaian (assessment) adalah kegiatan menilai yaitu menginterpretasikan  skor hasil pengukuran dengan mengacu pada ukuran, standar, atau kesepakatan tertentu. Hasil penilaian adalah data kualitatif, seperti baik atau buruk, tinggi atau rendah, tuntas atau tidak tuntas, sehat atau sakit dan sebagainya.

c. Evaluasi (evaluation) adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan atau program telah tercapai (Gronlund, 1985). Dari pengertian ini, evaluasi mencakup kegiatan pengukuran, penilaian, dan diakhiri dengan suatu kesimpulan dan pengambilan keputusan. 

Tidak usah dipermasalahkan jika dalam kondisi tertentu pengukuran, penilaian, dan evaluasi dianggap sama atau ekuivalen

2. Pengertian Penilaian Pembelajaran
Dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan disebutkan bahwa yang dimaksud dengan penilaian pendidikan atau penilaian pembelajaran  adalah proses pengumpulan dan pengolahan 

informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Secara khusus mendefinisikan penilaian otentik yang akan diberlakukan sebagai penilaian yang dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.

Penilaian pembelajaran oleh pendidik dilakukan dalam bentuk penilaian autentik dan non-autentik. Penilaian autentik mencakup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk kerja, serta penilaian diri. Penilaian autentik merupakan pendekatan yang diutamakan dalam penialian pembelajaran. Sedangkan penilaian non-autentik mencakup tes, ulangan, dan ujian.

Dalam pelaksanaan penilaian pembelajara ada beberapa hal yang harus Saudara perhatikan, yaitu tujuan, sasaran serta cara atau pendekatan dalam penilaian.

a. Tujuan Penilaian Pembelajaran
Secara umum tujuan penilaian pembelajaran adalah:
1) Memberi umpan balik (feed back) 
Hasil penilaian digunakan oleh guru sebagai bahan untuk umpan balik (feed back)  yaitu sebagai dasar untuk menentukan langkah-langkah dan program apa sebagai tindak lanjut hasil penilaian. Hasil penilaian akan memberikan informasi tentang kelebihan, kekurangan, atau bahkan kesalahan-kesalahan dalam pembelajaran.  Tindak lanjut penanganan dan perbaikan yang tepat akan memaksimalkan hasil belajar siswa.
2) Mengetahui ptrestasi belajar siswa (achievement)
Dengan penilaian, prestasi belajar siswa yang sebenarnya merupakan cerminan hasil belajar siswa dapat diketahui. Hasil belajar ini perlu dilaporkan kepada pihak-pihak terkait terutama orang tua. Selain itu hasil penilaian juga bisa dijadikan sebagai dasar penentuan kenaikan, kelulusan bahkan kedudukan (peringkat) siswa dalam kelasnya.
3) Menempatkan siswa dalam situasi pembelajaran yang tepat
Hasil penilaian dapat digunakan sebagai dasar untuk menempatkan, bahkan memperlakukan siswa secara tepat sesuai dengan kemampuan dan karakteristiknya. Misalnya dalam pengelompokan siswa ke dalam kelas lambat, sedang dan cepat dalam belajar, hal ini bertujuan untuk memberikan perlakuan sebaik-baiknya kepada semua siswa sehingga tidak ada siswa yang dirugikan. Siswa yang lambat dalam belajar akan mendapat penanganan yang berbeda dengan siswa yang cepat dalam belajar. Dengan demikian semua siswa akan dapat dimaksimalkan kompetensinya.
4) Mengetahui latar belakang (psikologi, fisik, dan lingkungan) 
Hasil penilaian dapat memberikan informasi atau menjadi dasar untuk menggali informasi terkait siswa yang mengalami kesulitan belajar (diagnostic). Penyebab kesuliatan belajar siswa sangat kompleks, bisa disebabkan oleh faktor psikologi, fisik, maupun lingkungan. Dengan diagnosa yang cermat maka penanganan guru dapat tepat sasaran dan siswa yang mengalami kesulitan belajar akan dapat tertolong denagn cepat.
5) Sasaran Penilaian
Salah satu prinsip dasar yang harus senantiasa diperhatikan dan dipegangi dalam rangka evaluasi hasil belajar adalah prinsip menyeluruh dan berkesinambungan. Guru  dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar dituntut untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap peserta didik, baik dari segi pemahamannya terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan (aspek pengetahuan), maupun dari segi penghayatan (aspek sikap), dan pengamalannya (aspek keterampilan).
Ketiga aspek atau ranah itu erat sekali dan bahkan tidak mungkin dapat dilepaskan dari kegiatan atau proses evaluasi hasil belajar. Benjamin S. 

Bloom dan kawan-kawannya berpendapat bahwa pengelompokkan tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu:
1) Ranah proses berpikir (cognitive domain)
2) Ranah nilai atau sikap (affective domain)
3) Ranah keterampilan (psychomotor domain)

Dalam konteks penilaian pembelajaran, maka ketiga domain atau ranah itulah yang harus dijadikan objek sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi. Dalam kurikulum 2013 ketiga ranah di atas dioperasionalkan menjadi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

6) Prinsip-prinsip Penilaian Pendidikan
Penilaian hasil belajar siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan Permendikbud Nomor 66 Tahun yang kemudian diperjelas dengan Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik mempunyai  prinsip-prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum berlaku untuk semua bentuk penilaian adalah sebagai berikut:
  • Sahih
  • Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
  • Adil berarti tidak memihak, memperlakukan sama dalam penilaian terhadap semua peserta didik.
  • Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
  • Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "BAHAN AJAR DDTK PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel